Senin, 24 September 2018

Autobiografi Khairul Anam

Autobiografi
Khairul Anam

Berdasarkan sejarah yang tertera di kartu keluarga dan akta kelahiran saya merupakan anak tunggal dari satu bersaudara. Saya dilahirkan di Dusun Manding, Desa kepohkencono, Kec. Pucakwangi, Kab. Pati, pada siang hari minggu, 9 November 1997.  Saya terlahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai petani di desa, serta seorang bapak yang bekerja sebagai wiraswasta di luar kota, bahkan pernah bekerja di luar negeri.
Riwayat pendidikan formal saya diawali di TK Lestari Mulya (2003), kemudian SD N Keohkencono 01 (2009), SMP N 2 Pucakwangi (2012), MA PPKP Darul Ma’la (2015), kemudian melanjutkan di Semarang, progam studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia Univesitas PGRI Semarang (masih aktif), dan saya berencana untuk melanjutkan S2.
Dulu saya menjalani masa kecil sewajarnya seperti bocah pada umumnya di pedesaan. Saya sedari kecil suka berkelana atau berpetualang kemana saja antara lain di sawah, di sungai, di hutan, dari kecil memang saya sudah terinspirasi oleng progam televisi bocah petualang (Si Bolang) di Trans7 yang pada kecil saya acara si bolang sedang digandrungi bocah-bocah seperantara saya, saya masih ingat ketika saya pulang SD saya langsung ambil remote terus nonton sibolang bersama teman-teman, kalau sekarang mungkin kaya nobar bola.
Dari acara TV tersebut mental petualang saya jadi kuat, karena setiap hari muinggu saya dan tim teman-teman langsung bergegas berpetualang di hutan sebelah desa. Dari pertualang saya tadi menjadi hobi saya sampai sekarang, namun sekarang saya berpetualang lebih ekstrim yakni ke gunung, beberapan gunung pernah saya daki diataranya gunung Morotopo (belum di ketahui tingginya) berada di kab. Pati dan gunung Merbabu (3142 mdpl) yang berada di Boyolali yang baru dua minggu yang lalu saya daki bersama teman-teman.
Selain hobi berpetualang saya juga mempunyai hobi yaitu bemusik, karena musik membuat saya menjadi tenang dan membuat saya mengingat tentang kenangan. Ada banyak jenis musik yang saya suka diataranya pop, dangdut, dan musik religi (sholawat), karena begini-begini saya merupakan pemain rebana dari grup Nurul Musthofa, Isma Darma, dan huqqul yakin. Saya seorang pemain bass/jidor dan terbang.
Saya juga seperti orang-orang-orang pada umumnya yang mempunyai cita-cita karena hanya sampah yang tidak mempunyai cita-cita, saya kecil becita-cita menjadi seorang polisi, karena seorang polisi merupakan pekerjaan yang mulia dan menjadi kebanggaan tersendiri jika menjadi seorang polisi, namun cita-cita kecil saya hanyalah mitos belaka karena saya sekarang sudah banting setir saya sekarang bercita-cita sebagai seorang guru yang dicintai muridku. Semoga cita-citaku yang satu ini akan menjadi fakta, semoga menjadi kenyataan amin.

1 komentar:

Anak pertama

Menjadi kebanggaan yang tidak bisa diharapkan, tolonglah diriku agar bisa menjadi apa diandalkan, apa yang diharapkan dengan benar.